Rabu, 28 Mei 2008

About Me'..


Pada setiap kesempatan saya selalu menyebut diri saya dengan kata"Yuliku", bahkan pada buku dan benda-benda kepunyaan saya yang lain selalu saya tuliskan kata 'Yuliku" sebagai identitas bahwa benda itu milik saya, Nama lengkap adalah Yuli Prihatni, S.Pd, M.Pd. Lahir disebuah desa yang sepi, daerah ceblung (sering banjir) dipesisir pantai selatan tepatnya desa Nusawungu, kecamatan Nusawungu kabupaten Cilacap yaitu pada hari ke-7, candra ke-7 tahun 1981. Dengan melihat nama dan bulan lahir, pasti mudah ditebak bahwa nama "Yuli " diambil dari bulan lahir, bulan ke-7 : Juli, sedangkan Prihatni merupakan kata dari Prihatin karena pada saat saya dilahirkan, umat Islam baru menjalankan ibadah puasa Ramadhan, baru priatin. Saya adalah anak ke 2 dari 3 bersaudara, yang dilahirkan dari pasangan MocH. Basuki, S.IP dan Marinem. Selain itu saya juga mempunyai kakak dan adik yang sangat saya cintai yaitu Umi Cahyati dan Puji Setiawan. Bapak saya adalah seorang Guru SD yang prinsip hidupnya selalu bekerja keras demi pendidikan anak-anaknya, sedangkan ibu saya adalah ibu rumah tangga yang rajin dan mempunyai prinsip bahwa keluarga adalah segalanya. Dalam keluarga, saya termasuk anak yang malas bekerja tetapi rajin belajar, Baik hati tapi sedikit congkak, tidak sombong tapi boros.
Riwayat pendidikan saya dimulai saat usia 5 tahun, saat itu saya sekolah di TK Ekokapti desa Nusawungu, dilanjutkan di SD yaitu SDN Nusawungu I, sewaktu di SD tak jarang saya mendapatkan juara, terus terang saya bangga sering mendapatkan juara namun teman-teman saya pada waktu itu justru menganggapnya wajar karena saya anaknya guru, jadi pantas saja jadi juara. Setelah lulus SD, saya melanjutkan sekolah ke SMP favorit didaerah saya yaitu SMPN I Sumpiuh, jarak rumah ke sekolah adalah 6 km dan saya menempuhnya dengan naik sepeda ontel. Di SMP saya termasuk anak yang nilainya dibarisan bawah, tidak seperti di SD, bahkan pada semester awal nilai saya pas-pas'an semua kecuali matematika. Pada waktu itu saya minder dan tidak percaya diri, namun dalam perjalanan waktu akhirnya saya mulai bisa berani membuka diri hingga akhirnya di kelas 3 SMP saya dapat mengejar ketinggalan dan mendapatkan NEM yang cukup memuaskan. Akhirnya, saya bisa melanjutkan sekolah di SMAN I Sumpiuh. Rata-rata teman SMA adalah teman satu SMP jadi sepertinya hanya ganti sekolah dan guru saja. Di SMA tidak minder lagi bahkan menjadi ke-PD-an, tapi tak jadi masalah karena di SMA selalu mendaptakan rangking 10 besar, dan aktif di organisasi Pramuka.Tepat di tahun 1999 saya lulus SMA, dan seperti kebanyakan siswa yang lain sayapun berkeinginan melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Namun orang tua saya hanya memberikan 2 pilihan", boleh kuliah asalkan dibidang pendidikan (menjadi guru, dosen dsb) atau dibidang kesehatan (perawat, dokter dsb). Akhirnya saya pun berniat mengikuti tes UMPTN, dan mengambil jurusan pendidikan. Saya mengikuti bimbingan belajar selama 2 bulan, dan selama waktu itu beberapa kali saya mengikuti tryout. Lebih dari 200 peserta tryout saya selalu mendapatkan peringkat 5 besar, dan dalam hati saya pasti saya kelak akan diterima di PTN, akhirnya dalam belajar saya sering menggampangkan soal karena soal-soal yang disajikan dalam panduan relatif sama, sayapun tidak mendaftarkan kuliah di PT swasta untuk cadangan.. karena saya yakin akan diterima. Namun kenyataan berkata lain, saat pengumumn UMPTN, saya tidak diterima, hancur perasaan saya pada waktu itu, saya bingung harus ngapain, saya malu dan yang jelas saya tidak siap menerima kenyataan bahwa saya tidak lulus UMPTN.
Orang tua saya mencoba memberi pengertian, bahwa semua kenyataan yang ada sudah direncanakan Tuhan, dan saya tidak perlu mendramatisir permasalahan dan menyesalinya seumur hidup. Keinginan untuk melanjutkan kuliah dari diri saya sangat kuat, walaupun dimana saya harus kuliah. Akhirnya saya menemukan PT swasta yang masih membuka pendaftaran dan jurusannya pun adalah pendidikan. PT tersebut adalah Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa(UST), setelah melalui tes seleksi akhirnya saya diterima di UST dengan NIM 99005011. Orang tua saya selalu berpesan dimanapun tempatnya jika kita sungguh-sungguh belajar maka akan mendapatkan hasil yang maksimal, begitupun saya, awalnya setelah 1 tahun kuliah di UST saya akan mencoba mengikuti tes UMPTN lagi, tapi dalam perjalanan saya sudah mantap kuliah di UST, suasana kampus pada saat itu sangat mendukung saya untuk belajar, saya masuk pada Prodi pendidikan Fisika dan saya sangat menikmati kuliah di Prodi Fisika. Selain aktif kuliah sayapun aktif dalam organisasi mahasiswa, mulai dari bendahara Ikatan Mahasiswa Jurusan( IMJ), ketua IMJ dan akhirnya menjadi Ketua MPM ( Majelis Permusyawaratan Mahasiswa) tingkat Fakultas. Saya menjadi mahasiswa yang idealis, cita-cita saya menjadi mahasiswa yang "sukses organisasi dan sukses prestasi", pengalaman saya dimasa lalu menjadi pelajaran yang sangat berharga, saya menganggap semua mata kuliah itu penting, tidak ada mata kuliah yang diremehkan, karena pasti kelak kuliah yang ditempuh akan memberikan ilmu yang berguna. Doa dan cita-cita saya akhirnya terwujud, tidak lebih dari 3,5 tahun saya berhasil mendapatkan gelar sarjana, di usia ke-21 saya berhasil menjadi wisudawan terbaik di UST tepatnya tahun 2002. Dengan bekal Ijazah SI saya mencoba melamar pekerjaan menjadi guru honorer dibeberapa sekolah, dan akhirnya diterima antara lain di SMA Mataram Yogyakarta dan SMA PIRI I Yogyakarta.
Pada tahun 2004 saya melanjutkan studi di Program Pasca Sarjana UNY, saya kuliah S2 dengan biaya sendiri, bukan dari beasiswa karena pada waktu itu beasiswa yang ada disediakan bagi mahasiswa yang bekerja sebagai dosen. Sedangkan saya pada waktu itu belum menjadi dosen dan hanya menjadi guru honorer. Setiap hari setelah kuliah saya langsung mengajar di sekolah dan sore hari saya gunakan untuk mengajar les privat sampai pukul 21.00 WIB, hal itu saya lewati sampai saya lulus, sekitar 3 minggu setelah Gempa Bumi Yogyakarta Mei 2006.
Perjuangan saya mendapatkan hasil, Sayapun berhasil menjadi lulusan terbaik di jurusan PEP Program Pasca Sarjana UNY saat itu. Pada tahun 2005 saat masih menempuh S2 saya mengikuti tes penerimaan dosen di UST untuk program studi pendidikan Fisika dan diterima menjadi Dosen UST mulai 1 Juli tahun 2005, saat itu hari-hari saya lebih bersemangat, saya sangat menikmati menjadi dosen apalagi sebagian teman kuliah S1 saya yang belum lulus sekarang menjadi mahasiswa saya, suatu kebanggaan yang luar biasa. Kebahagiaan saya terus berlanjut, karena di hari Rabu tanggal 12 Juli 2006, saya dipersunting oleh pemuda ganteng yang baik hati bernama Susilo Ari Wibowo, S.Hut. Seorang suami yang mampu jadi penyemangat, perhatian dan memberikan teladan bagi istrinya. Hidup kami pun bahagia, walaupun pada saat ini tempat tinggal kami berbeda, karena suami harus menjalankan tugas di Taman Nasional Gunung palung Ketapang Pontianak Kalbar sedangkan saya tinggal di Pondok Mertua Indah di Kalasan Jogja.
Saling percaya, dan menjaga komunikasi itu kunci yang menjadikan hubungan kami tetap indah, bahagia dan ceria.








Tidak ada komentar: